DARI PALBAPANG UNTUK INDONESIA

Administrator 06 Agustus 2022 12:20:06 WIB

Setidaknya, terdapat 1000 Usaha Mikro dan Kecil Menengah (UMKM) yang bertebaran di Kalurahan Palbapang. Di antaranya, beberapa UMKM telah berhasil menembus pasar di luar Jawa Tengah. Artikel ini akan memuat tiga UMKM yang telah menggencarkan usahanya hingga ke luar provinsi.

 

1. Rempelo Moerni

Walaupun tergolong UMKM baru, Rempelo Moerni yang didirikan pada Februari 2022 ini sudah sangat melesat dalam penjualannya. Mulai dari Berbah, Klaten Muntilan, hingga ke Solo pun sudah mulai dimasuki oleh Rempelo Moerni. Berawal dari rasa bosan yang dilanda kala pandemi mulai merambah dan juga termotivasi sebuah pabrik produksi rempelo yang ada di sekitar rumahnya, Ibu Tri pun mulai meracik adonan rempelo rahasianya sendiri. Nantinya, setelah adonan rahasia Ibu Tri selesai diracik, keenam pegawai perempuannya akan melanjutkan proses pembuatan rempelo. Mulai dari menggiling adonan menggunakan mesin hingga pipih lalu melilit kerupuk rambak menggunakan adonan yang telah digiling. Jika sudah, rempelo akan digoreng menggunakan kayu bakar. Proses pembuatan rempelo Ibu Tri masih dapat dibilang menggunakan cara yang tradisional. Produksi rempelo rajin dilakukan perhari dan dapat menghasilkan 32 bal atau sekitar 90 kilogram setiap harinya. 

Terdapat beberapa pilihan ukuran bungkus rempelo jika pembeli ingin menikmati resep rahasia yang diracik Ibu Tri. Mulai dari 250 gram, 500 gram, 1000 gram, hingga 2500 gram. Rata-rata, yang paling sering dipesan dan beredar di pasaran adalah ukuran 2500 gram yang berharga Rp 55.000. Pemesanan Rempelo Moerni dapat dipesan melalui Ibu Tri sendiri di nomor 085729398300.

 

2. Emping Melinjo Intisari Jaya 2

Bu Tri Wahyuni merintis Emping Melinjo Intisari Jaya 2 semenjak ia masih tergolong remaja. Memulai usahanya dari menumbuk melinjonya sendiri hingga terus menerus mengeluarkan inovasi baru menjadikan Ibu Tri Wahyuni paham betul bagaimana susahnya berada di berbagai macam posisi, utamanya posisi orang-orang kecil. Maka dari itu, di sela usahanya yang semakin besar, Ibu Tri Wahyuni tidak pernah lupa untuk membersamai pedagang-pedagang kecil emping melinjo di dekatnya. Walaupun begitu, bukan berarti usaha ibu Tri Wahyuni bisa lepas dari pasang dan surut. Pandemi terasa seperti tamparan bagi semua pengusaha UMKM, termasuk juga bagi Ibu Tri Wahyuni. Namun, Ibu Tri Wahyuni tetap berupaya untuk mencoba banyak cara seperti dengan memanfaatkan pasar digital dan juga cara penjualan dari pintu ke pintu. Sebagai penjunjung tinggi ilmu, Ibu Tri Wahyuni juga tekun mengikuti banyak seminar untuk menambah pengetahuannya di bidang pemasaran. 

Diracik dan dibumbui beribu-ribu pengalaman ini, nama emping melinjonya pun berhasil dibesarkannya dengan baik di atas kakinya sendiri. Berkat ketekunan dan juga kerja kerasnya, ibu Tri Wahyuni sekarang bisa mengirimkan sekitar satu ton hingga dua ton untuk diekspor ke beberapa negara di Asia dengan dibantu oleh tim distributornya.  Sekarang, bukan hanya emping melinjo yang dapat dinikmati, namun berbagai macam makanan tradisional seperti Krupuk Puli Rajawali, Emping Gepuk, Ceker, Paru, dan lain-lain bisa dipesan dan dikirim dimana pun pembeli berada, termasuk ke luar negeri pun bisa. Kisaran harganya pun sangat terjangkau mulai dari harga Rp 10.000. Untuk mengetahui lebih detail, calon pembeli bisa saja langsung menghubungi Ibu Tri Wahyuni di nomor 081392845205 atau langsung mengunjungi tempat produksi di rumah Ibu Tri Wahyuni di Dukuh Kadirojo, Palbapang, Bantul.

3. Sangkar burung Pak Muarif

Usaha yang ditekuni Pak Muarif lima tahun belakangan ini adalah usaha yang justru meningkat pesat ketika pandemi terjadi. Alih-alih sepi pembeli, produksi sangkar burungnya justru meningkat karena orang-orang banyak yang tertarik untuk menjadikan memelihara burung sebagai hobi di kala pandemi terjadi. Usaha yang awalnya hanya dari mulut ke mulut ini sekarang justru mulai merambah ke luar provinsi seperti Jawa Timur hingga Bali. Rata-rata, Pak Muarif dapat menghasilkan 100 hingga 120 sangkar burung biasa dalam waktu 30 hari. Namun bukan hanya sangkar burung biasa saja, Pak Muarif juga dapat membuat sangkar burung sesuai keinginan pembeli. Ia dapat mengukir sangkar burung sedemikian rupa, melukis motif batik, reog, buto dan lain-lain. Tentu saja memakan waktu dan biaya yang berbeda dengan motif biasa. Jika 100 hingga 120 sangkar burung biasa dapat memakan waktu 30 hari dan berkisar pada harga Rp 200 hingga Rp 700, maka satu sangkar burung yang dibuat menurut pesanan dapat menghabiskan waktu selama lima bulan dan dapat dipatok harga sebesar Rp 4-7 juta. Pemesanan sangkar burung dapat langsung menghubungi Pak Muarif ke nomor 082216733919.

 

Pernyataan: Tulisan ini adalah murni artikel dari penulis sehingga tidak mewakili instansi apa pun, baik dari Tim KKN UGM Unit 2022-YO013, Universitas Gadjah Mada, maupun Kalurahan Palbapang.

Penulis: Zakiah Fadhila - Mahasiswi KKN UGM periode 2022

Komentar atas DARI PALBAPANG UNTUK INDONESIA

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 

Pengumuman

...Pelayanan digital Palbapang...Kini permohonan Surat lebih mudah ketik pelayanandigitalpalbapangapang.id...

Kalender

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah Pengunjung

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License