Kalurahan Palbapang

Palbapang, Rabu 14 November 2018, di RM Limasan Pokoh Dk Taskombang Palbapang diadakan pertemuan monitoring evaulasi Kelompok Pendukung Ibu KP ibu desa Palbapang. Acara ini dihadiri oleh perwakilan Kader Kesehatan se desa Palbapang , Motivator KP Ibu pedukuhan se Desa Palbapang, Lurah Desa Palbapang, Kepala Pukesmas Bantul I, dan Bidan Desa Palbapang.

Kepala Pukesmas Bantul I, Ibu Suprabandari menyoroti tentang kematian Ibu melahirkan.Untuk wilayah kecamatan Bantul, dalam jangka 5 tahun ini, angka kematian ibu hamil melahirkan 0%.Ibu hamil rawan resiko tinggi(resti) apabila hamil diusia lebih dari 35 tahun, hamil diusia kurang dari 20 tahun, mempunyai riwayat tensi darah tinggi yang berakibat preeklamsia, HB kurang dari 12,KEK(kekurangan energi kronis) dan lingkar lengan kurang dari 23,5 cm.Pukesmas Bantul I, akan merujuk pasien ibu hamil yang beresiko ke rumah sakit ponek(penanganan obstreri, leonata, emergensi dan komprehensi). Rumah sakit ponek adalah rumah sakit yang dalam setengah jam bisa melayani operasi secar.Di kabupatrn Bantul baru ada 2 RS ponek yaitu RS Panembahan Senopati dan RS Pku Bantul. Kadang ada ibu hamil yang tidak terlancak(tidak tahu hamil, misal abg hamil), bila kader mengetahui, harap segera disarankan periksa ke pukesmas. 

Bidan desa,Ibu Endah menyampaikan besok hari Minggu, 18 November dalam rangka Hari Kesehatan Nasional, Rs Panembahan Senopati mengadakan senam dan jalan sehat di Lapangan Trirenggo, tiket gratis bisa diambil di Puskesmas Bantul I.Selanjutnya bidan desa selalu menyerukan kepada motivator KP Ibu agar menggalakkan asi ekslusif 6 bulan kepada bayi, setelah itu baru asi disertai makanan pendamping asi. MP Asi untuk bayu mulai 6 bulan ke atas sebaiknya dibuatkan sendiri dengan rasa tawar, tanpa ada gula dan garam. Biarkan bayi mendapatkan rasa manis dari sayur, buah, atau campuran ikan. Anak susah makan dapat dikarenakan pola makan rumah tangga, rasa asin gurih. Apabila anak sudah mengenal rasa gurih, biasanya nafsu makan akan menurun. Berikut beberapa cara untuk mengatasinya :

1. Memberi makana bayi yang beraneka ragam dan bervariasi
2. Berilah maka bayi/balita sesuai dengan waktunya
3. Jangan memberikan camilan/makanan berat, 2 jam sebelum makan besra. Hal ini dapat mengakibatkan bayi/balita kenyang duluan.
4. Berilah makan kepada bayi sesuai kebutuhan, sesuai dengan umurnya
5. Biasakan makan bersama keluarga

Ibu-ibu rumah tangga, harus pandai memberikan makanan olahan yang beragam dan bervariasi yang tentunya memenuhi gizi seimbang. 4 Pilar gizi seimbang yaitu setiap hari menu makanan berganti, Perilaku hidup bersih dan sehat, melakukan aktifitas fisik 30 menit setiap hari,dan memantau berat badan. Aktifitas fisik ini bertujuan untuk membakar lemak, memperlancar peredaran darah, melancarkan metabolisme tubuh,serta meyegarkan tubuh.

Penyuluh PLKB, IBu Wadhikah menyampaikan usia aman untuk menikah adalah diatas 25 tahun, tubuh (alat reproduksi sudah siap) dan kontrol emosi sudah matang. Bila pasangan akan menikah pasti sudah merencanakan keluarga akan bahagia,dan sudah memprorgam kelahiran untuk anaknya. Jeda terbaik untuk kehairan anak pertama dan kedua adalah 5 tahun, untuk itu ibu disarkan KB. MAksud dan tujuan ber KB adalah menjaga jarak kelahiran, membentuk keluarga bahagia dan sejahtera, memberi waktu kepada ibu untuk mempersiapka kehamilan kedua(rahim). Bulan November Di RS Harjo Lukito diadakan Bakti Sosial, Kecamatan Bantul mengirimkan MOP 4 ,dan MOW 4. Mari terus bersama menggalakkan KB, 2 anak cukup.

.