Petani Cabai Besar Keriting Merugi
Aris 13 Februari 2019 11:59:56 WIB
Palbapang. Petani cabai besar keriting Palbapang merugi besar. Hal ini diantaranya disebabkan oleh munculnya penyakit pada cabai dan harga di pasaran yang anjlok.
Musim hujan dengan intensitas yang tinggi menjadikan kelembaban udara meningkat dan berpotensi terjadinya serangan penyakit cabai terutama penyakit yang disebabkan oleh jamur. Penyakit cabai yang sering merugikan petani adalah penyakit busuk buah cabai yang dikenal dengan sebutan "pathek". Penyakit patek pada cabai dapat disebabkan oleh serangan jamur Colletotrichum atau jamur Gloeosporium. Biasanya kedua jamur tersebut menyerang tanaman cabai secara bersamaan, dan biasanya menyerang pada buah cabai yang tua yaitu dengan menginokulasi buah cabai. Akibatnya buah cabai mengalami pembusukan pada bagian tengah atau ujungnya. Perkembangan kedua jamur tersebut melalui spora yang mudah terbawa hembusan angin, sehingga penularan penyakit berlangsung sangat cepat. Kerugian serangan penyakit patek ini, bisa mengalami kegagalan hingga 100%, sehingga pengendalian penyakit tersebut harus dilakukan sedini mungkin.
Cara mengendalikan penyakit patek pada tanaman cabai bisa dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
- Gunakanlah bibit cabai yang sehat, jika melakukan pembibit cabe dari tanaman sendiri jangan menggunakan dari tanaman cabai yang terserang patek.
2. Penanaman sebaiknya dilakukan bukan dari bekas tanaman cabai, terong, tomat atau tanaman yang sefamily Solanaceae. Spora Gloeosporium dan Colletotrichum dapat bertahan dan beradaptasi dalam tanah dalam waktu hingga tahunan.
3. Pilih varietas cabai yang tahan terhadap penyakit patek, cabe kriting lebih tahan terhadap penyakit patek.
4. Gunakanlah pupuk dasar atau pemupukan dengan pupuk yang memiliki unsur N (nitrogen) rendah, karena pemberian unsur N yang berlebihan menjadikan tanaman cabai menjadi rentan (mudah terserang) penyakit patek.
5. Perbanyak unsur Kalium dan Calsium untuk membantu pengerasan kulit buah cabai.
6. Gunakanlah mulsa plastik agar terhindar dari penyebaran spora jamur melalui percikan air hujan atau penyiraman.
7. Gunakan jarak tanam yang ideal sesuai kebutuhan tanaman, usahakan jangan terlalu rapat sehingga dapat meningkatkan kelembaban dan mempercepat penyebaran penyakit.
8. Lakukan perempelan agar tanaman tidak terlalu rimbun, untuk menghindari peningkatan kelembaban udara disekitar tanaman.
9. Gunakan peralatan yang berbeda untuk menghindari penularan melalui alat pertanian yang kita gunakan.
10. Lakukan pencegahan dengan menggunakan penyemprotan fungisida kontak berbahan aktif mankozeb atau tembaga hidroksida jika serangan penyakit telah berada diambang batas.
11. Jika langkah diatas telah dilakukan namun masih terjadi serangan patek maka lakukan eradikasi dengan segera membuang tanaman yang sakit atau membakarnya.
12. Jika serangan tidak dapat dikendalikan lakukan penyelamatan cabe yang belum terserang sesegera mungkin.
13. Tindakan yang perlu dilakukan adalah menyemprot dengan fungisida kontak (Dithane, Nordox, Kocide, Antracol, Dakonil, Frevicur-N, atau yang lain) bersamaan dengan sistemik (Derosal, Bion M, Amistartop, atau yang lain).
Cara-cara tersebut sudah dilakukan petani, namun karena serangan yang cepat sehingga membuat banyak cabai yang busuk. Bahkan banyak petani yang enggan untuk memanennya dan membiarkannya begitu saja setelah itu baru dibakar. Hal ini menyebabkan penurunan drastis hasil yang dipeoleh petani.
Kondisi ini diperparah oleh harga di pasaran yang anjlok dan tidak menutup biaya produksi. Keberhasilan panen raya cabai di daerah-daerah lain membuat stok cabai di pasaran menjadi melimpah. Saat ini harga di pasaran hanya mencapai Rp 9.000,00, dan ini masih dibawah biaya operasional. (tria)
Komentar atas Petani Cabai Besar Keriting Merugi
Formulir Penulisan Komentar
Pengumuman
Tautan
Kalender
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Jumlah Pengunjung |
- Peta UMKM di Kalurahan Palbapang
- Pengumuman Libur Hari Raya Natal dan Cuti Bersama
- Penetapan Calon Pamong Formasi Dukuh Kalurahan Palbapang
- Kunjungan Tamu dari BAPPENAS dan DFAT ( Departemen Luar Negeri dan Perdagangan ) Australia
- Pelaksanaan Program Kerja Pokja I TP PKK Kalurahan Palbapang
- PKBI bantul mengadakan pertemuan RDS
- Musrembang RKP tahun 2024 kalurahan Palbapang
Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License